Kades Marapokot Berharap Pekerjaan Bendungan dan Saluran Irigasi Mbay Tepat Waktu, DPRD: Kami Kawal. 

FAKTAHUKUMNTT.COM, NAGEKEO – 16 Mei 2023.
Pemerintah Daerah (Pemda) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Nagekeo, propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta untuk kawal pekerjaan perbaikan bendungan dan saluran Irigasi Mbay sehingga selesai tepat pada waktunya.

Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Desa (Kades) Marapokot, Petrus Canisius Reta ketika dimintai tanggapannya perihal penutupan air irigasi Mbay ditengah kondisi gagal panen dan penurunan produktivitas padi petani di wilayah desa Marapokot.

Kades Marapokot mengakui bahwa menjelang penutupan air di irigasi teknis persawahan Mbay, rata-rata petani di wilayahnya mengalami penurunan produktivitas hingga gagal panen akibat serangan hama dan penyakit.

“Untuk masyarakat petani desa Marapokot yang pada musim tanam sebelum penutupan air pada irigasi teknis Mbay, dari 5 Kelompok P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air, red) di desa Marapokot ada kurang lebih 8,5 ha (Hektar, red) yang mengalami gagal panen. Ada banyak petani yang mengalami penurunan hasil panen yang di akibatkan oleh hama penyakit”, jelasnya.

Kades Marapokot menjelaskan bahwa dalam masa penutupan air irigasi Mbay Pemdes Marapokot merealisasikan kegiatan Padat Karya dalam rupa kegiatan  peningkatan jalan tani dengan total panjang jalan tani 1.610 Meter yang tersebar pada 3 wilayah P3A di desa marapokot.

Pria yang akrab disapa Piter Reta tersebut  berharap Pemda dan DPRD  Nagekeo dapat melakukan pengawasan terhadap pelaksana proyek rehabilitasi saluran irigasi Mbay dan bendungan Sutami baik terhadap kualitas pekerjaan maupun waktu pekerjaannya.

“Kami berharap pekerjaan perbaikan  saluran dan bendungan tepat waktu penyelesaiannya dan tidak ada penutupan air irigasi akibat keterlambatan penyelesaian pekerjaan oleh pihak penerima pekerjaan .biar petani kembali beraktifitas seperti biasa”, tegasnya.

Ia juga berharap sentuhan langsung bantuan pemerintah terhadap petani yang terkena dampak penutupan air di irigasi Mbay.

Sekiranya ada program-program yang langsung menyentuh petani yang untuk sementara tidak memiliki pendapatan dari padi sawah. Untuk penutupan air sekarang ini, kalau ada bantuan benih jagung dan tanaman lainnya diharapkan bisa di salurkan lebih cepat, agar dapat di tanam”, Harap Kades Marapokot.

Seperti yang diberitakan media FAKTAHUKULNTT.COM sebelumnya, Petani desa Marapokot yang mengalami gagal panen juga terjebak hutang Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ada diantara mereka yang rela menggadaikan lahan sebagian lahan sawahnya untuk melunasi utang KUR karena kondisi gagal panen. Meski demikian para petani sepakat dan mendukung penutupan air irigasi Mbay yang telah ditetapkan Pemerintah.

Tanggapan Komisi III DPRD Nagekeo.

Komisi III DPRD Nagekeo ketika diminta tanggapannya Ihwal penutupan air irigasi Mbay, melalui Thomas Mega Maso (Anggota Komisi III) menjelaskan bahwa Lembaga DPRD telah berupaya semaksimal mungkin menyerap aspirasi petani.

“Tentang penutupan air pada tanggal 15 Mei hari ini, sudah saya sampaikan kepada pemerintah pada saat paripurna LKPJ hari kamis, 27 april 2023” , terangnya.

Politisi Partai Nasdem tersebut menjelaskan, Pemerintahan Daerah kabupaten Nagekeo berjanji untuk mengundurkan waktu penutupan air irigasi Mbay hingga tanggal 31 Mei. Namun hasil komunikasi dengan penyedia jasa tidak berbuah manis karena mereka berkehendak agar penutupan air tetap terjadi di tanggal 15 Mei tanpa toleransi.

“Jawaban pemerintah melalui Bupati Nagekeo, bersama Asisten II dan ibu Kadis Pertanian bahwa tambahan waktu 15 hari sampai tanggal 31 Mei akan di komunikasikan dengan pihak PPK BWS NTT II dan kontraktor pelaksana. pada tanggal 15/05 pukul 11.03, saya kontak bapak ASSITEN II untuk menanyakan kepastian hasil komunikasi dan negosiasi antara pemerintah dengan pihak PPK dan rekanan, bahwa penutupan air tetap di lakukan pada tanggal 15 mei pukul 00.00 dengan alasan bahwa, waktu pelaksanaan segera dimulai dan tidak ada toleransi lagi” Urai Pria yang akrab disapa Oman tersebut.

Kata Oman, Lembaga DPRD Nagekeo telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah dan merekomendasikan agar pemerintah melakukan pengeboran dan menyiapkan mesin pompa untuk menolong petani irigasi Mbay.

“Pemerintah dan lembaga DPRD juga semua masyarakat irigasi mbay berharap agar pekerjaan tidak molor. terutama pekerjaan mayor”, ucap Oman.

Anggota Komisi III DPRD Nagekeo ini, menegaskan bahwa Pihaknya akan menjalankan fungsi pengawasan terhadap proyek tersebut. Ia juga berharap agar masyarakat dan media massa turut melakukan pengawasan realisasi proyek rehabilitasi bendungan Sutami dan perbaikan irigasi Mbay agar terlaksana tepat pada waktunya.

“Lembaga DPRD akan menjalankan fungsi pengawasan, juga berharap agar seluruh masyarakat dan rekan-rekan media ikut membantu melakukan pengawasan”, Harapnya. (Tenda)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.