Sejak 15 Mei Penutupan Air, Bupati Nagekeo Minta Petani Irigasi Mbay Jangan Panik. 

FAKTAHUKUMNTT.COM, NAGEKEO – 11 Mei 2023.
Pemerintah kabupaten Nagekeo akhirnya memutuskan untuk melakukan penutupan sementara pengairan irigasi Teknis Persawahan Mbay, kabupaten Nagekeo sejak 15 Mei 2023.

Keputusan Penutupan air tersebut telah melalui proses panjang, permufakatan bersama petani melalui Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) se wilayah irigasi teknis persawahan Mbay.

“Tanggal 15 itu sudah final, itu data yang dipegang oleh balai (BWS, red) merupakan keputusan bersama masyarakat P3A. Kita tidak bisa dikompromi lagi karena beberapa kali kita tarik ulur. Tapi kita lihat penyedianya, apakah tanggal 15 ini langsung kerja atau bagaimana?”, ujar bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, kepada sejumlah awak media, Kamis 11 Mei 2023.

Pemerintah Daerah kabupaten Nagekeo memastikan tujuan penutupan air irigasi Mbay jelas demi kepentingan jangka panjang petani bukan sekedar realisasi anggaran proyek miliaran rupiah di kabupaten Nagekeo.

Penutupan air irigasi Mbay berhubungan erat dengan realisasi proyek perbaikan infrastruktur bendungan Sutami-Mbay dan saluran irigasi yang dananya bersumber dari pinjam bank dunia (World Bank) senilai Rp 53,8 miliar.

Ini keputusan Pemerintah, bantuan yang tidak mungkin terulang, ini mungkin bisa terulang dalam 50 tahun ke depan. Sebagai pimpinan saya menjalankan tugas Negara, kalau ada yang lapar saya urus. Fakir miskin ditanggung Negara. Kalau gara-gara ini dia miskin, ya ditanggung negara. Pemerintah kasih kita dana itu, melihat kesungguhan kita dalam bekerja”, tegas Bupati Don.Rehabilitasi Bendungan

Bupati meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi. Keputusan penutupan air bisa saja digiring dalam isu politik yang membangun narasi seolah-olah akan ada kejadian luar biasa dengan kondisi penutupan air irigasi Mbay.

Bupati Johanes mengungkapkan bahwa pemerintah kabupaten Nagekeo akan menyediakan skema untuk menolong masyarakat masyarakat dalam mengahadapi kesulitan dampak penutupan air irigasi teknis persawahan Mbay.

“Kadang hal ini digiring ke politik. Ekor cecak dibilang ekor buaya. Masyarakat jangan terprovokasi. Ini demi masa depan petani kita kedepan yang lebih baik. Ini bukti keseriusan kita sebagai pemerintah urus petani. Kita akan bantu tapi kita juga akan petahkan betul berdasarkan skala prioritasnya. Kita utamakan yang benar-benar membutuhkan bukan yang dengan sengaja”, urai Bupati Don.

Kata Bupati Don, Pemerintah akan menurunkan bantuan alat Bor pada titik-titik rawan, lokasi sawah petani sungguh membutuhkan bantuan pengairan dampak penutupan air.

“Target bukan hanya Padi tapi juga Palawija. Padi yang sekarang berisiko nanti kita secepatnya menolong”, jelasnya.

Bupati Nagekeo mengimbau kepada Dinas Teknis (Dinas Pertanian) untuk sungguh-sungguh mengidentifikasi lokasi-lokasi sentral yang membutuhkan bantuan alat Bor untuk menolong Padi petani. Dinas teknis harus bisa memastikan bahwa lokasi yang ditunjuk sungguh merupakan lokasi terdampak penutupan air karena kondisi alam (Kebencanaan) bukan karena unsur kesengajaan.

“Nanti masyarakat bisa usul, Dinas teknis kita minta petahkan betul, supaya tepat sasaran. Apakah ini murni karena kondisi kebencanaan, kemarin gagal pengaruh air terendam dan mereka tanam ulang atau jangan sampai karena nekat. Sudah selesai panen kemudian aduh nasib lagi. Ini kita harus jujur”, Harap Bupati Don. (Tenda)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.