Taman Bacaan Pelangi
Bupati Nagekeo, Dr Johannes Don Bosco dan Pendiri Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil saat meresmikan perpustakaan di SDI Butata. (Foto: TB Pelangi).

Bupati Nagekeo juga menggunakan kesempatan ini untuk mengetahui kemampuan membaca anak di masing-masing sekolah dasar.

Perwakilan 2 siswa dari masing-masing kelas diminta melakukan simulasi membaca buku di perpustakaan, termasuk Gabriel.

Kemampuan Literasi Sekolah Dasar di Nagekeo Masih Rendah.

Menurut rapor pendidikan Kabupaten Nagekeo, kompetensi membaca teks sastra pada siswa SD mengalami peningkatan sebesar 7,8% dimana pada 2021 hanya 46%, sedangkan pada 2023 mencapai 54%. Meski demikian, rekapan secara keseluruhan pada rapor pendidikan Kabupaten Nagekeo terkait kemampuan literasi sekolah dasar masih masuk dalam kategori capaian rendah.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) pada 2016, sebanyak 63%-73% siswa-siswi di wilayah Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi memiliki kemampuan membaca yang kurang.

Survey tersebut juga mengungkapkan data bahwa sebanyak 47% dari siswa kelas 4 Sekolah Dasar di Indonesia masih belum bisa membaca.

Sambutan Pendiri Taman Bacaan Pelangi.

“Kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak di Indonesia. Anak yang belum lancar membaca akan terus mengalami ketertinggalan di sekolah dibandingkan teman-temannya yang sudah lancar membaca. Agar anak termotivasi untuk bisa lancar membaca, diperlukan buku bacaan yang sesuai. Untuk itulah Taman Bacaan Pelangi menyediakan berbagai buku cerita anak yang menarik dan sudah dijenjangkan sesuai kemampuan membaca mereka. Kami percaya buku-buku yang kami sediakan di perpustakaan sekolah ini akan disukai oleh anak-anak dan bisa meningkatkan kemampuan membaca anak dan menumbuhkan minat baca anak-anak di setiap sekolah”, kata Nila Tanzil, Pendiri Taman Bacaan Pelangi.

Taman Bacaan Pelangi melalui perpustakaan ramah anak terus berkomitmen mendukung Kabupaten Nagekeo dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa sekolah dasar dengan menyediakan buku-buku berkualitas untuk siswa di perpustakaan ramah anak.

Di sepanjang tahun 2023, Taman Bacaan pelangi telah meresmikan 40 perpustakaan ramah anak di 40 sekolah yang berbeda di Kabupaten Nagekeo.

Setiap perpustakaan dilengkapi dengan buku-buku cerita anak berkualitas dengan gambar yang menarik sehingga mampu mendorong kebiasaan membaca siswa.

Penataan ruang perpustakaan ramah dengan anak sehingga siswa dengan nyaman dan memudahkah siswa menemukan buku yang ingin dibaca sesuai dengan kemampuan membaca mereka.

Para guru maupun kepala sekolah dan pustakawan juga telah diberikan pelatihan tentang sistem pengelolaan perpustakaan ramah anak dan program literasi yang dapat dilakukan di perpustakaan.

“Taman Bacaan Pelangi berterima kasih atas dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo atas program perpustakaan kami. Kami berharap perpustakaan ramah anak di sekolah-sekolah dasar ini dapat digunakan semaksimal mungkin baik oleh siswa, guru, maupun orang tua. Orang tua diperbolehkan meminjam buku cerita dengan harapan mereka dapat membacakan buku kepada anaknya sebelum tidur setiap malam. Kebiasaan membaca dapat tumbuh melalui rutinitas membaca yang dilakukan di sekolah dan di rumah”, pungkas Nila Tanzil.

Taman Bacaan Pelangi fokus pada menumbuhkan minat baca siswa dengan rentang umur 7-12 atau usia sekolah dasar. Pendirian perpustakaan ramah anak di sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Nagekeo, NTT, berdampak baik pada proyeksi daerah tahun kedepan, dan tentunya mampu mendukung minat baca anak-anak di Nagekeo seperti Gabriel.

Tentang Taman Bacaan Pelangi.

Taman Bacaan Pelangi adalah yayasan sosial yang bergerak di bidang pendidikan.

Salah satu fokus utama Taman Bacaan Pelangi yaitu peningkatan literasi anak-anak di Indonesia.

Didirikan pada 2009, Taman Bacaan Pelangi hingga saat ini telah mendirikan dan mengelola 250 perpustakaan ramah anak yang tersebar di 19 pulau di Indonesia, memberikan pelatihan kepada lebih dari 6.000 guru-guru di daerah, menyediakan lebih dari 300.000 buku cerita anak-anak, serta memberikan akses buku bacaan kepada lebih dari 46.000 anak-anak di daerah terpencil terutama di wilayah Indonesia Timur.

TB Pelangi mendapatkan penghargaan “Anugerah Nugra Jasadarma Pustaloka 2013” dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Program Taman Bacaan Pelangi antara lain pendirian perpustakaan sekolah, pelatihan guru, beasiswa sekolah untuk siswi-siswi sekolah menengah, pelatihan orang tua, dan sebagainya. (Rilis)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.