Bupati juga ingatkan agar murid PAUD/TK tidak boleh didandani layaknya orang dewasa dan menampilkan atraksi tarian yang sifatnya sensualitas. Jangan lagi mereka bersolek layaknya orang dewasa, menari  dengan gerakan-gerakan sensual, itu tidak boleh lagi.

Sedangkan untuk Sekolah Dasar  kelas  I, II dan III Bupati mengingatkan agar literasi dan numerasi anak bisa tuntas. Ketika anak di kelas III tidak sekedar lancar membaca melainkan minimal memahami apa yang dibaca dan bisa menceritakan kembali apa yang dia baca.

“Literasi ini kita sudah tahun ketiga mau keempat ini dibantu oleh berbagai lembaga, mulai dari dulu PLAN Internasional kemudian ada Taman Bacaan Pelangi, WVI,  Inovasi, Sulinama dan  Enuma serta mitra lainnya” ungkap Bupati.

Untuk siswa kelas IV, V dan VI, Bupati meminta agar anak diperkaya dengan buku bacaan berkaitan dengan alam semesta dan budaya. Anak harus dibanjiri dengan buku bacaan, mereka harus bisa melahap buku minimal satu minggu satu buku. Tujuannya itu agar anak-anak bisa membangun mereka punya mimpi melalui buku yang mereka baca.

“Mereka tiap minggu menyantap satu buku sehingga satu tahun 52 buku. Kalau dia baca lebih cepat bisa kelipatan 2 atau 3 kali 52. Mereka punya bahan cukup untuk membangun imajinasi mereka membangun mimpi punya cita-cita” jelas Bupati.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.