Demonstrasi Ricuh, Ancam Wartawan

Semulanya Aksi Demonstrasi menuntut Pencopotan Kapolres Nagekeo berlangsung aman. Belasan massa aksi tiba di halaman mako Polres Nagekeo disambut anggota Polres Nagekeo. Massa Aksi menyampaikan aspirasi dari mimbar orasi, meminta agar Kapolres Nagekeo mundur dari jabatannya karena dinilai tidak pantas memimpikan institusi Polisi di kabupaten Nagekeo.

“Kapolres Nagekeo harus memberikan pernyataan kepada publik secara terbuka bahwa ketidak patuhan dia (Kapolres Nagekeo, red), sebagai dalil untuk mengundurkan diri”, Teriak Sang Orator dari mobil orasi.

GMNI NAGEKEO
Massa aksi GMNI NAGEKEO ketika berada di halaman mako Polres Nagekeo.

Para polisi anggota Polres Nagekeo nampak dengan seksama, tenang tanpa aksi apapun mendengarkan aspirasi  yang disampaikan GMNI Nagekeo dari mimbar orasi.

Beberapa waktu kemudian aksi GMNI Nagekeo menjadi ricuh dengan hadirnya  sosok manusia bertopeng, berbadan tegap dan menggunakan Helm Hitam yang disangka anggota polisi. Manusia bertopeng tersebut kemudian menginterogasi massa aksi perihal surat ijin Aksi bahkan sedikit nada mengancam untuk membubarkan massa aksi. Tak jarang Kata-kata tak wajar, seperti Bodok, Monyet kelua liar dari mulut manusia bertopeng.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.