Berdasarkan data lapangan Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, 80 hingga 90 persen tanaman petani sudah  selamat sebelum keputusan penutupan air diberlakukan. Sedangkan sisanya merupakan kelompok petani nekat yang melakukan penanaman diluar skedul yang ditentukan dengan tujuan sekedar mengadu untung.

“Kondisi lapangan rata-rata selamat. Orang semua sudah panen, diatasi 80 mau 90 persen. Mungkin kurang 10 persen faktor pertanaman memang butuh air. Yang paling parah ada yang melakukan tanam melewati dari itu (Jadwal tanam, red). Kondisi tanaman mungkin usia  1 bulan. Ya itu resiko”, ujarnya.

Kadis pertanian Kabupaten Nagekeo mengutarakan bahwa kepada petani yang usia tanaman yang masih sangat membutuhkan pengairan telah didorong untuk melakukan Bor Air secara swadaya.

“Kita dorong petaninya karena mereka memang mau dan tahu. Mereka sudah lakukan langkah antisipatif dengan BOR secara swadaya”, ujarnya.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.