Bupati Nagekeo mengajak semua elemen untuk lebih peka dan peduli kepada anak yang berkebutuhan khusus mulai dari level RT, Dasawisma. jika hal itu tidak dilakukan maka mereka tidak menjadi bonus demografi karena tidak kompetitif.

Selain tentang pembelajaran praktis, Bupati Nagekeo juga menekankan bagaimana memanfaatkan  bahan yang ada di sekitar lingkungan tinggal untuk dijadikan bahan pembelajaran, alat bantu belajar untuk memahami konsep bentuk, jumlah, numerik dan mungkin juga huruf.

“Kita sekalian punya imajinasi yang lain, ada barang-barang lain lagi yang bisa digunakan selain pusumuku (jantung pisang,red) sebagai bahan belajar dan itu akan sangat membantu.” pungkas Bupati Nagekeo. (Rls/Ixta/Tenda)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.