Bupati Nagekeo berharap kegiatan bimbingan teknis tersebut menghasilkan dan merangsang para guru untuk menggunakan bahan pembelajaran, tidak hanya mengandalkan bahan daur seperti Plastik dan Kardus tetapi mereka juga mampu memanfaatkan bahan organik.

“Salah satu yang saya bayangkan adalah pusumuku (jantung pisang,red) dengan bagian kuning dalamnya. Ini juga bahan belajar yang menarik buat anak PAUD karena tidak menimbulkan alergi, bersih dan organik. Jika tidak digunakan lagi bisa dibuang jadi sampah organik (pupuk)” jelasnya.

Menurut Bupati Nagekeo, Alat  Permainan  Edukatif (APE) bisa digunakan dari bahan yang ada di  lingkungan sekitar,  baik bahan daur ulang maupun  bahan organik lainnya.

Para guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan alat permainan edukatif yang ramah lingkungan.

“Bahan-bahan yang sudah ada terlalu banyak disekitar kita tapi jika tidak ada kreatifitas maka tidak akan jadi apa-apa, ” ucap bupati Nagekeo.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.