Meski Gagal Panen dan Utang KUR, Petani Dukung Penutupan Air Irigasi Mbay, Ini Harapan Petani.

FAKTAHUKUMNTT.COM, NAGEKEO – 15 Mei 2023.
Langkah Pemerintah Kabupaten Nagekeo, propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan penutupan total aliran air di Irigasi teknis Persawahan Mbay mendulang dukungan para Petani sawah di desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Beberapa Petani di wilayah desa Marapokot yang dijumpai FAKTAHUKUMNTT.COM, mengaku sepakat dengan kebijakan yang diambil pemerintah Daerah kabupaten Nagekeo.

“Kami setuju dengan program penutupan air. Ini lebih baik karena tiap kali panen hasil panen kami kurang. kami sudah rugi biaya traktor, pupuk obat dan alat panen, angkanya jutaan semua, baru hasil tidak ada. min banyak kita. Mungkin dengan tutup air hasilnya lebih baik”, ujar Yohanes Wonda, salah satu Petani di desa Marapokot kepada FAKTAHUKUMNTT.COM, Senin 15 Mei 2023.

Antonia, Petani lainnya yang dijumpai media ini, menyampaikan hal senada. Ia mengaku hasil panen mereka menurun drastis menjelang penutupan air di irigasi Mbay karena diserang hama dan penyakit. Namun mereka sangat mendukung penutupan air irigasi Mbay.

“Kami kali ini panen hanya 7 karung saja, sebelumnya bisa 50 hingga 60 karung. Kali ini kami pengaruh kena tungro (hama dan penyakit, red). kami setuju dengan program tutup air ini. Ini program pemerintah, kami masyarakat dukung untuk kebaikan kami. Siapa tahun kedepannya setelah tutup air hasil lebih bagus lagi”, ungkapnya, sembari menuai padi sisa karena gagal panen akibat serangan hama.

Gagal Panen dan Terjebak Hutang KUR

Wilibrodus Doy, Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) KM 2.4 Kanan, irigasi Mbay, desa Marapokot mengaku rata-rata produktivitas petani sawah di desa Marapokot mengalami penurunan produktivitas bahkan tidak memanen sedikitpun menjelang program penutupan air yang dicanangkan pemerintah daerah kabupaten Nagekeo.

Ia menuturkan bahwa kondisi gagal panen dan penurunan produktivitas yang dialami petani, mayoritas akibat serangan hama dan penyakit. Karena kondisi gagal panen para petani diperkirakan rugi jutaan rupiah.

“Rata-rata kita disini gagal panen, yang panen tinggi sekali 10 atau 20 karung saja. Hasilnya memang kurang kali ini. Kalau saya sendiri tidak panen sama sekali. Biaya yang sudah saya keluarkan mungkin sudah 6 atau 7 juta”, keluhnya.

Wilibrodus mengaku bahwa kini, dirinya dan keluarga terjebak hutang Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI senilai 20 juta rupiah karena kondisi gagal panen dialami keluarganya.

“Saya ada pinjam KUR 20 juta di BRI, masih belum bisa bayar. Saya masih konsultasi dengan pihak bank. Bagaiamana caranya ini (Minta Dispensasi, red), karena saya tidak panen sama sekali. Mereka bisa lihat sendiri”, Keluhannya lagi.

Informasi yang dihimpun FAKTAHUKUMNTT.COM, Ada masyarakat desa Marapokot yang rela menggadaikan lahan sawahnya karena gagal panen dan terlilit hutang pinjaman KUR.

Dukung Program Tutup Air dan Harapan Petani Kepada Pemerintah

Wilibrodus mengungkapkan bahwa sebagai petani mereka sangat mendukung program pemerintah kabupaten Nagekeo, NTT melakukan penutupan air di irigasi Mbay dalam rangka rehabilitasi bendungan dan perbaikan saluran irigasi teknis persawahan Mbay.

Menurutnya, program penutupan air semestinya menjadi agenda rutin pemerintah setiap tahun. Namun program penutupan air  harus dijadwalkan pada musim yang tepat (tutup di bulan april atau Mei) supaya masyarakat bisa merotasi pola tanam dari tanaman padi ke palawija atau Hortikultura.

“Harapan kami tiap tahun harus tutup air, tapi harus di bulan April atau Mei supaya kita bisa tanam palawija. pengalaman kita disini kalau tutup air di bulan April atau Mei itu hasilnya bagus (tanam palawija,red)“, jelasnya.

Berdasarkan pengalaman petani produktivitas padi mereka meningkat drastis pasca penutupan air di saluran irigasi teknis Mbay.

“pengalaman kami kalau habis tutup air biasanya hasil bagus. Bisa sampai 70, 80 karung”, ujarnya.

Minta Dukungan Pemerintah untuk Program Palawija.

Wilibrodus mengungkapkan bahwa keberhasilan program menanam palawija di irigasi teknis persawahan Mbay butuh dukung pemerintah. Pemerintah perlu mengintervensi bantuan alsintan, sumur bor hingga benih unggul bagi petani.

Penyaluran bantuan benih diharapkan sebelum petani melakukan olah tanam sehingga bantuan yang disalurkan sungguh tepat sasaran dan bermanfaat bagi petani.

“Sebagai petani kami minta dukungan pemerintah, seperti bantuan traktor untuk bajak, bantuan sumur bor supaya ada air untuk siram, juga bantuan benih. Bantuan benih ini, jangan sampai turun ke masyarakat saat masyarakat sudah tanam semua. itu tidak ada gunanya, seperti pengalaman kami sebelumnya begitu. Itu tidak ada manfaat”, kritik wilibrodus.

Menurut Wilibrodus, menanam palawija dan hortikultura lebih menjanjikan keuntungan bagi petani ketimbang menanam padi.

“Tanam palawija dan hortikultura ini lebih untung, kalau petani yang rajin. Kita bisa dapat uang hari-hari. contoh seperti kali lalu, mama-mama tiap hari bisa jual sayur, lombok dan tomat di pasar. Uang ada hari-hari. daripada tanam padi, lebih banyak gagal, hasil tidak ada”, Imbuhnya. (Tenda)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.