Pemda Nagekeo Sediakan Alat Bor dan Mesin Pompa Bantu Petani Irigasi Mbay. 

FAKTAHUKUMNTT.COM, NAGEKEO – 17 Mei 2023.
Pemerintah kabupaten Nagekeo, propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengadakan alat Bor hingga menyalurkan bantuan mesin pompa sebagai solusi untuk menolong para petani akibat penutupan total air di irigasi Teknis Persawahan Mbay.

Seperti yang telah diberitakan Media FAKTAHUKUMNTT.COM sebelumnya bahwa pemerintah kabupaten Nagekeo telah memutuskan penutupan total aliran air irigasi Mbay sejak 15 Mei 2023. Penutupan Air irigasi Mbay erat hubungannya dengan realisasi proyek perbaikan bendungan Sutami dan rehabilitasi saluran irigasi Mbay oleh PT Floresco.

Anggaran proyek perbaikan bendungan Sutami dan saluran irigasi Mbay bersumber dari dari dana pinjaman luar negeri, LOAN SIMURP senilai kurang lebih Rp 53,8 miliar. Pekerjaan tersebut ditargetkan rampung pada 29 Desember 2023 mendatang.

Keputusan penutupan air merupakan kesepakatan bersama antara masyarakat tani melalui pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dan Penyelenggara Proyek.

Kesepakatan penutupan air tersebut telah ditarik ulur sejak bulan April 2023  dengan mempertimbangkan kondisi ril tanaman padi Petani sebelum akhirnya benar-benar diputuskan penutupan nya pada tanggal 15 Mei 2023.

“Tutup air ini bukan sekedar tutup, ini demi kepentingan petani, juga berhubungan dengan pekerjaan lanjutan  rehabilitasi irigasi yang anggarannya dari APBN bersumber dari pinjaman luar negeri. Dari bank dunia dan bank Asia melalui program SIMURP (Strategis Irigasi Moderenisasi Urgent Proyek)”, jelas Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Nagekeo, Olivia Monika Mogi, Ketika ditemui FAKTAHUKUMNTT.COM di ruang kerjanya, Selasa 16 Mei 2023.

Menurut Kadis Pertanian Proyek Perbaikan bendungan dan Rehabilitasi saluran irigasi Mbay semata-mata untuk kepentingan petani yang mesti dikerjakan demi tata kelola irigasi yang lebih baik dan pembangunan infrastruktur pertanian yang lebih moderen.

“Ini dampaknya pada pemenuhan pangan masyarakat. Irigasi Mbay adalah irigasi Teknis. Irigasi yang juga bertujuan untuk memenuhi lumbung pangan NTT secara  khusus Nagekeo”, urainya Olivia.

Berdasarkan data lapangan Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, 80 hingga 90 persen tanaman petani sudah  selamat sebelum keputusan penutupan air diberlakukan. Sedangkan sisanya merupakan kelompok petani nekat yang melakukan penanaman diluar skedul yang ditentukan dengan tujuan sekedar mengadu untung.

“Kondisi lapangan rata-rata selamat. Orang semua sudah panen, diatasi 80 mau 90 persen. Mungkin kurang 10 persen faktor pertanaman memang butuh air. Yang paling parah ada yang melakukan tanam melewati dari itu (Jadwal tanam, red). Kondisi tanaman mungkin usia  1 bulan. Ya itu resiko”, ujarnya.

Kadis pertanian Kabupaten Nagekeo mengutarakan bahwa kepada petani yang usia tanaman yang masih sangat membutuhkan pengairan telah didorong untuk melakukan Bor Air secara swadaya.

“Kita dorong petaninya karena mereka memang mau dan tahu. Mereka sudah lakukan langkah antisipatif dengan BOR secara swadaya”, ujarnya.

Sementara itu, bagi para petani mengalami kondisi tanam terlambat akibat kebencanaan akan dilakukan langkah antisipatif berupa penyaluran bantuan Mesin Bor dan alat pompa air oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nagekeo.

“Titik-titik kemarin yang ada dampak bencana. Mereka tanam terlambat, tanam ulang karena banjir.  kita sudah melakukan survei, nanti ada dinas PUPR,   didana reguler mereka ada pengadaan sumur BOR, Kita akan upayakan secepatnya. Kalau belum bisa lebih cepat kita dorong masyarakat untuk swadaya dulu”, urai kadis pertanian kabupaten Nagekeo.

Dinas Pertanian kabupaten Nagekeo juga akan membuka jaringan untuk mencari mitra atau donatur yang memiliki kepekaan atau kepedulian untuk turut membantu petani irigasi Mbay terdampak penutupan air.

“Kita juga akan menarik sebanyak-banyaknya Mitra yang peduli terhadap dunia pertanian untuk turut membantu”, tuturnya.

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kabupaten Nagekeo ketika dikonfirmasi perihal bantuan mesin Bor dan mesin pompa bagi masyarakat menerangkan bahwa barang yang dimaksud dalam proses pengadaan dan secepatnya diadakan untuk segera menolong petani.

“Alat Bor lagi proses pengadaan. ada 2 buah alat bor manual. Mesin pompa ada 40 buah. 20 mesin solar, 20 unit mesin bensin”, ungkap Arif Hasan Akuba, Kepala Bidang Irigasi, Dinas PUPR kabupaten Nagekeo, Kamis 19 Mei 2023. (TENDA)

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.