Menanggapi berapa sambutan dan komentar dari warga, Frans Aba dalam keterangannya kepada para wartawan mengatakan, dirinya serius untuk merancang bangun NTT menjadi lebih baik, dalam politik pembangunan yang lebih etis, inovatif, dan kritis.
Frans menyatakan bahwa dirinya akan menawarkan politik gagasan berbasis kultur masyarakat bukan politik kekuasaan yang cenderung berorientasi kepentingan jabatan semata.
“Saya untuk masyarakat, bukan masyarakat untuk saya. Karena itu, saya serius untuk merancang bangun NTT jadi lebih baik, dengan politik pembangun yang lebih etis, inovatif dan tentunya kritis,” kata Frans Aba.
Dikatakannya, ada banyak problem di NTT yang masih terbengkalai, masih salah prioritas, seakan-akan NTT jadi provinsi salah urus. Di antaranya dimulai dari urusan pertanian, peternakan, konflik agraria, lingkungan, dan kepariwisataan. Selain itu, yang terutama segudang problem keuangan daerah.
“Hal-hal tadi akan kita urus secara transparan, supaya tidak ada mafia di antara kita,” ungkap Frans Aba. (Tenda)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.