Sosialisasi Di Desa Gerodhere, Pendidikan Adalah Pilar Utama Membangun Masa Depan.
FAKTAHHUKUMNTT.COM, NAGEKEO – 21 Maret 2025.
Pendidikan adalah pilar utama dalam membangun masa depan yang cerah, dan hal ini kembali ditegaskan dalam kegiatan sosialisasi bertajuk “Sosialisasi Tentang Pentingnya Pendidikan” yang digelar oleh PLAN Indonesia Unit Nagekeo di Aula Kantor Desa Gerodhere, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Jumat 21 Maret 2025.
Acara menghadirkan tiga pemateri utama yang menyoroti tantangan globalisasi, akses pendidikan bagi anak putus sekolah, serta pentingnya pendidikan vokasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Hironimus Wada Medi, S.Pd., M.S., dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, menegaskan bahwa pendidikan menjadi senjata utama dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Dalam pemaparannya bertajuk “Pendidikan dan Tantangan Globalisasi di Kabupaten Nagekeo”, ia menjelaskan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas adalah kunci agar Kabupaten Nagekeo dapat bersaing di kancah global.
“Di era digitalisasi dan persaingan global, pendidikan harus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pasar kerja,” ujar Hironimus.
Kabupaten Nagekeo, yang kaya akan potensi pertanian (jambu mete, kopi, kakao) serta pariwisata berbasis alam dan budaya, membutuhkan generasi muda yang tidak hanya memahami sektor ini tetapi juga mampu mengembangkannya dengan inovasi.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis kearifan lokal, seperti gotong royong, musyawarah, dan tenun ikat Gero, untuk memperkuat karakter dan identitas daerah.
“Dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat diperlukan agar pendidikan di Nagekeo benar-benar mampu mencetak generasi yang berdaya dan siap menghadapi tantangan global,” tambahnya.
Sementara itu, Oskar Meta, Ketua Yayasan PKBM Pelihara, menyampaikan bahwa masih banyak anak di Kabupaten Nagekeo yang mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan. Dengan materi bertajuk “Peran Yayasan Pelihara dalam Penuntasan Angka Putus Sekolah”, ia menyoroti upaya yayasan dalam menjangkau Anak Tidak Sekolah (ATS) agar mereka mendapatkan pendidikan yang layak.
Yayasan Pelihara melalui program Layanan Keterjangkauan aktif terjun langsung ke desa-desa untuk mengidentifikasi anak-anak putus sekolah dan memberikan mereka pendampingan serta pembelajaran.
“Kami tidak hanya menunggu, tetapi bergerak aktif untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun anak usia sekolah yang tertinggal,” ujar Oskar.
Selain pendidikan akademik, yayasan ini juga fokus pada keterampilan kerja melalui Layanan Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Plus Terintegrasi (LLPKBMPT).
Dengan program ini, para peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi juga keterampilan yang dapat membantu mereka memasuki dunia kerja.
Oskar menegaskan bahwa tantangan utama yang dihadapi yayasan adalah keterbatasan fasilitas, seperti gedung belajar, balai latihan kerja, dan rumah singgah.
Untuk itu, pihaknya terus menjalin kerja sama dengan pemerintah dan swasta dalam upaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.
Pendidikan Vokasi: Solusi Meningkatkan Taraf Hidup
Pentingnya pendidikan vokasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat disampaikan oleh Petrus Aurelius Assan, Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Nagekeo.
Dalam materinya yang bertajuk “Peningkatan Taraf Hidup Melalui Pendidikan Vokasi”, ia menjelaskan bahwa pendidikan berbasis keterampilan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan industri 4.0.
“Pendidikan vokasi memungkinkan seseorang memiliki keahlian praktis yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Ini adalah solusi nyata untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Petrus.
Ia menambahkan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada aplikasi nyata di dunia kerja.
Dengan pendekatan ini, kesenjangan antara lulusan pendidikan tinggi dan kebutuhan pasar kerja dapat dipersempit, sehingga generasi muda lebih siap untuk menghadapi tantangan industri yang terus berkembang.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang urgensi pendidikan.
Ketiga materi yang disampaikan saling melengkapi, menunjukkan bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam menghadapi tantangan globalisasi, menuntaskan angka putus sekolah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan melalui kegiatan ini, semakin banyak pihak yang terlibat dalam mendukung pendidikan di Kabupaten Nagekeo, baik melalui penyediaan akses yang lebih luas bagi anak-anak, peningkatan kualitas pengajaran, maupun kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. (Rilis)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.