Pemerintah Harus Terlibat Aktif Dalam Mempersiapkan Calon Tenaga Kerja Untuk Pasar Domestik Dan Internasional.
FAKTAHUKUMNTT.COM, OPINI – 19 Maret 2025.
Penulis : Ermelinda Noh Wea, Mantan Fasilitator PNPM – MP, ASN di Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Nagekeo.
Indonesia, dengan jumlah penduduk yang besar, memiliki potensi besar dalam hal tenaga kerja yang siap pakai.
Banyaknya pencari kerja, baik untuk pasar domestik maupun luar negeri, menjadikan sektor ini sebagai tantangan besar bagi negara.
Saat ini, banyak calon pekerja yang masih belum siap terjun ke dunia kerja, baik dari segi keterampilan maupun pemahaman tentang hak-hak mereka sebagai pekerja.
Di sisi lain, praktik yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa tidak sedikit calon pekerja yang diperlakukan secara tidak manusiawi di tempat penampungan yang disediakan oleh pihak swasta.
Bahkan, dalam beberapa kasus, anak-anak di bawah umur juga dipaksa untuk bekerja. Oleh karena itu, pemerintah harus terlibat lebih aktif dalam mempersiapkan tenaga kerja Indonesia, bukan hanya dengan menyerahkannya kepada pihak swasta yang sering kali mengejar keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan kesejahteraan pekerja.
Pemerintah harus terlibat aktif dalam penyediaan pelatihan dan pendidikan, Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten, agar dapat bersaing di pasar kerja global terutama mengingat tantangan yang semakin berat.
Banyak pekerja Indonesia yang terpaksa bekerja di luar negeri karena terbatasnya lapangan pekerjaan di dalam negeri. Padahal, banyak sektor di dalam negeri, seperti pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan teknologi, yang membutuhkan tenaga kerja terampil.
Pemerintah seharusnya tidak hanya fokus pada pengiriman tenaga kerja ke luar negeri tetapi juga mempersiapkan mereka dengan pendidikan dan pelatihan yang memadai di dalam negeri.
Penting untuk diingat bahwa sektor pekerjaan yang berkembang pesat, seperti pertanian, membutuhkan keterampilan teknis yang tidak bisa diperoleh secara instan. Oleh karena itu, perlu ada kurikulum yang lebih aplikatif di bidang ini, yang tidak hanya mencakup teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan.
Selain itu, sektor perdagangan dan industri pengolahan juga memerlukan pekerja yang terampil dalam teknologi produksi, manajemen kualitas, dan efisiensi operasional.
Kenyataan ini mengharuskan bahwa Pemerintah harus hadir dalam setiap tahap proses persiapan tenaga kerja untuk memastikan mereka siap menghadapi tantangan di dunia kerja, baik dalam negeri maupun di luar negeri.
Disamping itu Pemerintah juga memainkan peran pengawasan yang lebih ketat dalam penyelenggaraan pelatihan dan pengiriman tenaga kerja, serta memastikan setiap agen atau perusahaan yang terlibat dalam proses pengiriman tenaga kerja beroperasi secara transparan dan adil.
Fakta lapangan, kondisi pekerja yang memprihatinkan, seringkali kita mendengar laporan tentang kondisi pekerja Indonesia di luar negeri yang sangat memprihatinkan.
Banyak dari mereka yang diperlakukan tidak manusiawi, dipekerjakan dalam kondisi yang buruk, dan bahkan ada yang menjadi korban perdagangan manusia.
Di dalam negeri, kondisi serupa juga terjadi, dengan banyak pekerja yang bekerja tanpa perlindungan yang cukup.
Mereka ditempatkan di penampungan-penampungan yang tidak layak, jauh dari keluarga, dan dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian.
Fakta lapangan ini menunjukkan betapa pentingnya keterlibatan pemerintah dalam memastikan standar yang jelas dalam penampungan dan pelatihan tenaga kerja.
Pemerintah perlu memastikan bahwa lembaga-lembaga yang menampung calon tenaga kerja ini mematuhi standar kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja.
Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa pekerja mendapat informasi yang cukup mengenai hak-hak mereka dan perlindungan hukum yang tersedia jika terjadi masalah di tempat kerja.
Kebutuhan anggaran dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk dapat mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing, pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Pengembangan SDM bukanlah tugas yang murah, tetapi sangat vital untuk masa depan bangsa. Pendidikan dan pelatihan yang memadai di sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perdagangan, dan industri sangat membutuhkan investasi yang besar.
Anggaran ini tidak hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur pelatihan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan metode pelatihan yang lebih aplikatif, yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Pemerintah harus memastikan bahwa anggaran ini digunakan secara transparan dan tepat sasaran.
Jangan sampai anggaran yang ada justru disalahgunakan atau tidak digunakan untuk tujuan yang benar-benar dapat mendukung pengembangan SDM.
Pelatihan yang fokus pada keterampilan Teknologi Tepat Guna, selain pelatihan di sektor-sektor tradisional seperti pertanian dan industri pengolahan, penting untuk memperkenalkan pelatihan di bidang Teknologi Tepat Guna.
Teknologi saat ini berkembang sangat pesat, dan dunia kerja semakin membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan teknologi yang memadai.
Dalam hal ini, Pemerintah bisa bekerja sama dengan perusahaan teknologi, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya untuk menyediakan pelatihan-pelatihan yang berbasis pada kebutuhan pasar. Misalnya, pelatihan di bidang pertanian modern, seperti penggunaan mesin pertanian yang efisien atau teknik pertanian berkelanjutan, sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Begitu juga dengan pelatihan di bidang teknologi informasi, perdagangan elektronik, dan industri kreatif yang kini semakin berkembang di Indonesia.
Selain itu perlu dilakukan kerjasama antara Pemerintah dan industri dalam merancang program pelatihan agar dapat memastikan bahwa apa yang diajarkan di lembaga pelatihan sesuai dengan kebutuhan pasar, dengan pelatihan dan sertifikasi yang tepat, tenaga kerja Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar kerja baik domestik maupun internasional.
Selain pasar kerja dalam negeri, tenaga kerja Indonesia juga sering mencari peluang di pasar kerja internasional.
Sejak beberapa dekade terakhir, Indonesia menjadi salah satu negara pengirim tenaga kerja migran terbesar di dunia, baik untuk sektor domestik, konstruksi, hingga sektor profesional seperti kesehatan dan teknologi.
Namun, tidak jarang tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri menghadapi masalah ketidaksesuaian keterampilan, perlindungan hak yang minim, serta masalah bahasa dan budaya.
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan tenaga kerja migran untuk menghadapi tantangan di luar negeri.
Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah menyediakan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja internasional, baik dari segi keterampilan teknis maupun keterampilan bahasa asing.
Pelatihan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sangat penting bagi tenaga kerja Indonesia yang berencana bekerja di luar negeri, karena bahasa menjadi penghalang utama bagi banyak pekerja migran Indonesia untuk berkomunikasi dan memahami lingkungan kerja di negara tujuan. Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan perlindungan hukum bagi tenaga kerja migran Indonesia.
Pemerintah harus memastikan bahwa setiap tenaga kerja migran memiliki pemahaman yang jelas mengenai hak-hak mereka di negara tujuan, serta mekanisme pelaporan jika terjadi pelanggaran.
Pemerintah juga perlu meningkatkan kerja sama dengan negara-negara tujuan tenaga kerja Indonesia untuk memastikan adanya jaminan perlindungan yang adil bagi tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Tantangan dalam peningkatan keterampilan, meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia bukanlah hal yang mudah.
Salah satu tantangan utama adalah adanya kesenjangan antara kebutuhan pasar kerja dan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
Banyak pekerja yang masih belum memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi secara berkala terhadap kurikulum pendidikan dan program pelatihan yang ada, agar terus relevan dengan kebutuhan pasar.
Kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor industri juga sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung peningkatan keterampilan pekerja.
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan tenaga kerja Indonesia untuk menghadapi tantangan pasar kerja, baik domestik maupun internasional.
Keterlibatan aktif pemerintah dalam pendidikan, pelatihan, dan perlindungan hak-hak pekerja sangat dibutuhkan untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil, kompetitif, dan berdaya saing.
Dengan anggaran yang cukup, pelatihan yang lebih fokus pada keterampilan praktis, dan perhatian terhadap kondisi pekerja, Indonesia dapat mencetak tenaga kerja yang tidak hanya siap untuk bekerja, tetapi juga mampu membawa perubahan positif bagi bangsa. (***)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.