Koperasi memiliki karakteristik yang berbeda dengan lembaga keuangan lainnya. Sebagai lembaga ekonomi yang berbasis pada anggota, koperasi Merah Putih dapat memberikan pinjaman dengan bunga yang relatif rendah, yang sangat membantu dalam mengurangi beban biaya bagi BUMDes. Selain itu, koperasi juga dapat menawarkan skema pinjaman yang lebih fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan BUMDes dalam membayar angsuran. Salah satu bentuk dukungan koperasi terhadap BUMDes dalam hal modal adalah dengan memberikan pinjaman modal kerja atau investasi dalam proyek-proyek pengembangan BUMDes. Dalam hal ini, koperasi dapat menjalin kerjasama dengan BUMDes untuk mendanai usaha-usaha produktif yang dapat menghasilkan keuntungan, seperti usaha pengolahan hasil pertanian atau wisata berbasis desa.
Keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut akan digunakan untuk membayar pinjaman serta mengembangkan usaha BUMDes lebih lanjut. Disamping itu juga pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pengelolaan usaha merupakan salah satu aspek penting dalam pemberdayaan ekonomi desa adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa.
Koperasi Merah Putih memiliki peran strategis dalam hal ini, karena koperasi tidak hanya menyediakan modal tetapi juga memberikan pelatihan yang dibutuhkan oleh pengelola BUMDes dan masyarakat desa. Pelatihan yang diberikan oleh koperasi mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen usaha, tata kelola keuangan, hingga strategi pemasaran yang efektif. Bagi BUMDes, pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan usaha, mengelola sumber daya yang ada, serta memaksimalkan potensi desa. Dengan keterampilan yang lebih baik, pengelola BUMDes akan lebih siap untuk menghadapi tantangan bisnis dan menciptakan peluang baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Selain itu, koperasi juga membantu masyarakat desa untuk memahami pentingnya prinsip-prinsip ekonomi koperasi, seperti partisipasi aktif, transparansi, dan keadilan dalam pengelolaan usaha. Hal ini akan memperkuat fondasi ekonomi desa, karena anggota koperasi akan memiliki kesadaran lebih dalam mengelola usaha mereka secara bersama-sama.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh banyak BUMDes adalah keterbatasan akses pasar untuk produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan oleh BUMDes seringkali hanya terbatas pada pasar lokal atau hanya dikenal di tingkat desa. Untuk itu, perlu ada upaya untuk memperluas pasar dan jaringan distribusi produk-produk desa dengan membangun jaringan dan akses pasar untuk produk desa.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.