Dugaan Mafia dalam Open Turnamen Lima Satu Cup I, Merpati FC Layangkan Protes.
FAKTAHUKUMNTT.COM, NAGEKEO – 15 Februari 2025.
Kontroversi mewarnai jalannya Open Turnamen Lima Satu Cup I yang berlangsung di Lapangan Wolosambi, Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Manajemen Merpati FC secara resmi melayangkan protes atas keputusan panitia yang menghentikan laga penyisihan grup antara Merpati FC dan Lokosoro FC pada Jumat 14 Januari 2025.
Merpati FC merasa sangat dirugikan karena pertandingan diberhentikan ketika mereka sudah unggul 2-0 atas Lokosoro FC. Keputusan panitia untuk menghentikan pertandingan setelah 30 menit babak pertama didasarkan pada temuan bahwa salah satu pemain Lokosoro FC memiliki KTP ganda dengan dua alamat berbeda, yakni di Kabupaten Ngada dan Nagekeo.
Dugaan Mafia dalam Turnamen
Manajer Merpati FC, Arton Togo, menilai ada indikasi permainan kotor dalam turnamen ini. Melalui surat keberatan resmi bernomor 04/Merpati FC/XI/2025, mereka mengajukan protes kepada Ketua Askab Nagekeo dan panitia turnamen.
“Kami menduga ada mafia dalam turnamen ini yang bekerja demi kepentingan tim lain. Kami meminta pertanggungjawaban penyelenggara karena merasa sangat dirugikan,” tegas Arton Togo.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.