Maklum para petani sawah di irigasi Mbay umumnya masih konvensional, masih mengandalkan bantuan sinar matahari, belum ada sentuhan alat modern dalam urusan mengeringkan gabah padi.

“Mau bagaimana lagi, alam begini tinggal menangis dalam hati”, Ucap Ibu Rebeka (45), salah seorang Petani di Desa Marapokot, sembari menebar tumpukan padi di atas terpal untuk dikeringkan dibawah langit yang masih diselimuti awan hitam, namun kadang-kadang menampakkan sinar matahari.

Padi
Gabah padi petani yang dijemur dibawah langit yang masih diselimuti awan hitam. (Foto: faktahukumntt.com).

Rebeka merupakan salah seorang perempuan tani yang tangguh. Suaminya sudah sejak lama menderita sakit sehingga menuntut Ibu Rebeka yang semulanya merupakan Ibu Rumah Tangga biasa terpaksa menanggung beban membantu menafkahi keluarga dengan mengolah sawah.

Kepada FAKTAHUKUMNTT.COM, Ia mengungkapkan bahwa mengahadapi fenomena alam yang tidak bersahabat dirinya memilih pasrah terhadap kehendak Tuhan.

Tetap Terhubung Dengan Kami:
Laporkan Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.