Ia menyoroti kebijakan BUMDes yang membeli gabah petani di atas harga standar nasional sebagai langkah luar biasa.
“BUMDes ini luar biasa. Tidak semua BUMDes mampu melakukan seperti ini. Harga gabah nasional ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, sementara BUMDes Marapokot berani membeli dengan harga Rp7.500 per kilogram. Ini adalah kebijakan pro-rakyat yang sangat membanggakan,” ujar Gubernur saat melaunching beras kemasan Nagekeo hasil produksi BUMDes Marapokot.
Ia juga mengajak masyarakat Kabupaten Nagekeo untuk lebih mencintai produk lokal, khususnya beras Nagekeo, dan mendukung keberlanjutan produksi BUMDes Marapokot agar semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Sebagai bentuk dukungan konkret bagi keberlanjutan usaha BUMDes Marapokot, Gubernur Melkiades Laka Lena menghibahkan tanah aset milik Pemerintah Provinsi NTT seluas kurang lebih 7.000 meter persegi yang selama ini dimanfaatkan sebagai lokasi produksi.
Dengan hibah ini, BUMDes Marapokot kini memiliki kepemilikan penuh atas lahan tersebut, sehingga dapat lebih leluasa dalam mengembangkan usahanya.
“Ayo Bangun Nagekeo, Ayo Bangun NTT,” ajak Gubernur dalam pidatonya, menegaskan komitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis desa di seluruh wilayah NTT.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.