Rotasi Tanam MT II Diterapkan Dengan Metode Buka Tutup Air Irigasi Mbay, Distan Siap Salurkan Bantuan Benih.
FAKTAHUKUMMTT.COM, NAGEKEO – 20 Maret 2025.
Komisi Irigasi memastikan bahwa rotasi tanam pada musim tanam Kedua (MT II) dari padi menuju menuju tanaman non padi seperti Palawija dan hortikultura akan direalisasikan dengan sistem buka tutup air di Irigasi teknis persawahan Mbay, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Rotasi tanam tersebut merupakan buah kesepakatan rapat kedua Komisi Irigasi (Komir), yang dilangsungkan di Aula Kantor Bappelitbangda pada 12 Desember 2024.
Rapat tersebut melibatkan para pihak dan juga dihadiri oleh Pemerintah Desa dan Para Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) se irigasi Mbay, yang merupakan representasi dari Petani Irigasi Mbay.
Dalam rapat bersama tersebut para pihak memutuskan tentang tata tanam irigasi Mbay tahun 2025 dibagi menjadi 3 Musim Tanam (MT).
Musim Tanam Pertama (MT I) pada bulan Januari – April, jenis tanaman Padi. MT II pada bulan Mei – Agustus, Jenis tanaman Palawija dan MT III, September – Desember, jenis tanaman Padi.
Berita acara rapat tersebut kemudian melahirkan Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 467/ KEP/HK/2024 tentang Rencana Tata Tanam Global Daerah Irigasi Mbay dalam Wilayah Kabupaten Nagekeo Tahun 2024/2025 yang ditandatangani oleh Penjabat Bupati Nagekeo, Hendra Helmijaya pada 13 Desember 2024.
Keputusan Bupati Nagekeo mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya air untuk ketahanan pangan dan menghindari ketidak keseragaman tanam, efesiensi pengelolaan air irigasi dan peningkatan hasil produksi petani.
Sekretaris Komisi Irigasi, Arifin Hasan Akuba mengungkapkan bahwa mengacu pada kesepakatan bersama dalam rapat Komir kedua, proses buka tutup air irigasi Mbay MT II akan dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2025.
“Jadwal buka tutup air mulai pada tanggal 16 Juni 2025, dalam kesepakatan bersama 14 hari tutup, 7 hari buka. Ada juga beberapa P3A yang minta di pintu mereka tutup total”, Jelas Arifin, Saat diwawancarai faktahukumntt.com, Rabu 19 Maret 2025 sore.
Meski demikian Arifin menjelaskan bahwa ada kemungkinan toleransi, jadwal penutupan air diundur dengan mempertimbangkan kondisi tanaman setidaknya mayoritas padi petani irigasi Mbay dalam keadaan menguning.
“Tim kita akan turun lapangan untuk memantau, kalau kondisi padi Petani rata-rata belum kuning, kita undur sedikit karena memang kita juga memahami kondisi lapangan yang dialami Petani”, ucapnya.
Ia mengatakan bahwa kebijakan pergiliran musim tanam tersebut sangat berdampak positif untuk meningkatkan produktivitas petani irigasi Mbay pada musim berikutnya.
Berhubungan dengan Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) Masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan peluang pergiliran musim tanam secara optimal dengan menanam tanaman-tanaman yang bisa mensuport MBG seperti tanaman Hortikultura berupa sayuran dan buah-buahan.
“Semuanya demi kepentingan Petani, Percuma Kita tanam padi terus tapi hasilnya tidak ada, hama dan penyakit tinggi. mumpung ada program Makan Bergizi Gratis, Ini bisa jadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Petani diharapkan bisa tanam tanaman yang bisa mendukung MBG seperi Hortikultura, sayur dan buah-buahan”, Harap Arifin, Sekretaris Komisi Irigasi (Komir) juga merupakan Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo.
Sementara itu, Efraim Muga, PLT Kadis Pertanian Kabupaten Nagekeo, mengungkapkan menghadapi program gilir tanam berupa buka tutup air di Irigasi Mbay, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Nagekeo akan mendukung Petani dengan menyalurkan bantuan benih.
Bantuan benih tersebut disalurkan merujuk pada Calon Petani Calon Lahan (CPCL) benih yang sudah diusulkan Petani melalui para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
“Kita akan salurkan bantuan benih kepada Petani sesuai dengan CPCL yang sudah diisi petani melalui PPL. yang sudah Pasti disalurkan adalah bantuan benih jagung, ada juga bawang”, ucapnya ketika dikonfirmasi, Rabu 19 Maret 2025.
Untuk memastikan program pergiliran tanaman ini berhasil Dinas Pertanian akan melakukan pengawasan dengan bantuan tenaga PPL mereka akan melakukan koordinasi dan pendampingan di lapangan.
Plt Kadis Pertanian Kabupaten Nagekeo menandaskan bahwa pada dasarnya tujuan buka tutup air memiliki niat baik demi kebaikan dan keberlangsungan hidup Petani irigasi Mbay.
Rotasi tanam dengan metode buka tutup air sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah yang berdampak pada pembentukan unsur hara baru yang berguna untuk peningkatan kesuburan tanah.
Selain itu, pergiliran tanam yang dimaksud dapat berpengaruh terhadap pemutusan siklus hama dan penyakit yang dapat mengganggu produktivitas hasil petani.
Dengan adanya kebijakan pergiliran tanam akan sangat berdampak pada peningkatan produktivitas hasil panen padi di irigasi Mbay pada MT berikutnya.
Kadis Pertanian juga menyampaikan harapan yang sama, agar para Petani Irigasi Mbay bisa memanfaatkan peluang pergiliran tanam dari padi menuju tanaman non padi berupa Palawija dan Hortikultura dengan baik.
Para petani juga diharapkan bisa fokus menanam tanaman hortikultura berupa sayuran dan buah-buahan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Pemerintah dibawah Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau bisa dengan MBG ini, masyarakat bisa tanam lebih banyak buah-buahan, seperti melon dan juga sayur-sayuran itu juga bagus” Harap Efraim. (Tenda)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.