Momentum ini juga menjadi ajakan bagi semua untuk terus menjaga toleransi dan persaudaraan dalam keberagaman.
“Silaturahmi sejati adalah memberi kepada orang yang tidak pernah memberi kepada kita, serta memaafkan mereka yang pernah memutus tali persaudaraan. Pedoman refleksi ini mengajarkan kita untuk saling menghormati, menghargai perbedaan, dan hidup rukun dalam kebersamaan,” tambahnya.

Wakil Bupati juga menegaskan bahwa keberagaman bukanlah sesuatu yang harus dibanding-bandingkan atau dijadikan alasan diskriminasi, tetapi harus menjadi kekuatan dalam merajut persaudaraan.
“Memuliakan manusia adalah memuliakan penciptanya, sementara merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan penciptanya. Marilah kita terus merawat toleransi dengan moto budaya kita, to’o jogho waga sama,” tutup Wabup Gonzalo.
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.