Pesan Paskah Pastor Paroki Aeramo: Seruan Cinta Alam dan Pertobatan Ekologis.
FAKTAHUKUMNTT.COM, NAGEKEO – 20 April 2025.
Pastor Paroki Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo, Pater Marselinus Kabut, OFM menyampaikan pesan Paskah yang mendalam dalam perayaan Ekaristi malam Paskah. Ia mengajak Umat ambil bagian dalam misi pertobatan ekologis untuk merawat bumi, mencintai alam dan lingkungan.
Suasana perayaan malam Paskah di Gereja Santo Matius Rasul Marapokot berlangsung agung dan sakral, Sabtu malam, 19 April 2025.
Perayaan Ekaristi Kudus diikuti hampir seribu Umat Stasi Mateus Rasul Marapokot yang memadati ruang Kapela, hingga pelatarannya.
Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Paroki Aeramo, RP Marselinus Kabut, OFM berlangsung meriah aman dan lancar.
Lantunan indah umat Lingkungan 5, Stasi Marapokot dalam mempersembahkan koor malam Paskah sangat mendukung kesakralan dan kemeriahan perayaan Sabtu Suci di Kapela Stasi Marapokot.
Selain itu, kelancaran dan keamanan Perayaan Suci tersebut didukung oleh anggota THS-THM dan anggota Kepolisian, TNI bersama Sat Pol PP.
Pastor Marselinus Kabut, OFM dalam homilinya menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh umat untuk ambil bagian dalam misi pertobatan ekologis.
Ia mengajak umat untuk mengambil langkah konkrit merawat bumi, mencintai alam dan lingkungan sebagai bukti nyata penghayatan iman Kristiani dan berani melawan serta menolak pihak-pihak yang ingin mengeksplorasi alam dengan alasan apapun.
“Saya mengajak Kita sekalian untuk berani melawan dan menolak, segala bentuk tindakan eksplorasi yang berdampak terhadap rusaknya alam dan lingkungan. Tindakan merusak alam dan keutuhan ciptaan Tuhan demi kepentingan manusia tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Semoga Kita semua mampu menyadari sikap-Sikap demikian sebagai ancaman bagi keberlangsungan hidup kita, teristimewa anak, cucu kita di masa mendatang”, Tegas Pastor Paroki Aeramo dalam pesan Homilinya.
Pesan Pastor Paroki Aeramo tersebut seturut pesan Gembala Keuskupan Agung Ende tentang Serua Pertobatan Ekologis pada masa prapaskah tahun 2025.
Pokok-Pokok Pesan Gembala tersebut antara lain, menekankan bahwa pertobatan ekologis bukan sekadar isu lingkungan, melainkan panggilan iman yang mendalam.
Umat diajak untuk menyadari bahwa manusia adalah peziarah di bumi, bukan pemilik mutlak, sehingga memiliki tanggung jawab moral untuk merawat ciptaan Tuhan.
Keuskupan Agung Ende secara tegas melakukan penolakan terhadap proyek eksploitasi energi panas bumi (geotermal) di Flores dan Lembata.
Proyek tersebut dinilai telah merusak ekosistem alam dan menimbulkan konflik sosial di masyarakat, serta tidak sejalan dengan prinsip keadilan sosial dan kelestarian lingkungan.
Umat diajak untuk tidak hanya merenung, tetapi juga mengambil tindakan konkret dalam menjaga lingkungan. Ini termasuk penggunaan energi ramah lingkungan, seperti energi surya, serta keterlibatan aktif dalam upaya pelestarian alam dan keadilan sosial. (Tenda)
Tetap Terhubung Dengan Kami:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.