Begini Pesan Uskup Agung Ende Saat Peletakan Batu Gereja Paroki Jawakisa.
Nagekeo, Faktahukumntt.com – Jumat, 24 September 2021.
Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa, kecamatan Aesesa Selatan, kabupaten Nagekeo, propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), jumat (24/09/2021).
Acara peletakan batu pertama tersebut diawali dengan ibadat sabda pemberkatan yang dipimpin langsung oleh yang mulia Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota dan didampingi beberapa imam konselebran.
Setelah ibadat pemberkatan dilanjutkan dengan acara ritual adat peletakan batu oleh tokoh adat yakni Benyamin Laki dari suku Woe Ebu Tuza, Sao Peti Piri Nago Nua, Bola Pare Isi Uwi.
Ritual tersebut bertujuan untuk momohon izin kepada para leluhur agar secara bersama-sama memberikan dukungan dan merestui pembangunan gereja.
Bukti dukungan penuh dari para leluhur dan tokoh adat secara nyata adalah telah diserahkannya tanah seluas kurang lebih 2,5 ha untuk pembangunan gereja tersebut.
Ritual adat diakhiri dengan peletakan batu pertama oleh yang mulia Uskup Agung Ende Mgr.Vincentius Sensi Potokota yang disaksikan oleh Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do dan para undangan lainnya.
Peletakan batu pertama tersebut sebagai tanda dimulainya pembangunan Gereja Kristus Raja Jawakisa.
Yang Mulia Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan gereja adalah ikon umat kristiani.
” Peletakan batu yang biasa orang kenal dengan sebutan batu penjuru, batu karang yang kokoh itu harus ada kerja sama yg kuat antara kita semua. Kita jangan melihat siapa yang berperan lebih atau siapa yang kurang berperan tetapi ini semua adalah bentuk partisipasi setiap orang dalam melaksanakan rencana kita bersama.” Ungkap uskup Agung Ende.
“Batu dan pasir tidak akan merekat kalau tanpa semen. Besi beton tidak bisa berdiri tegak tanpa kawat pengikat, begitupun untuk bangunan gereja yang menjadi rumah ibadah kita yang menjadi ikon kita umat kristiani.Tidak bisa berdiri kokoh tanpa kerja sama yang baik dari semua pihak.” Ungkapnya lebih lanjut.
Diakhir sambutannya, Uskup Sensi juga menyinggung perihal waduk Lambo yang dalam rencanan akan dibangun pemerintahan.
Uskup mengajak semua masyarakat dan pemerintah agar berada pada pemikiran yang sama terkait pembangunan waduk Lambo demi hajat hidup banyak orang.
” Melihat dari keadaan alam Jawakisa yang cukup gersang ini, terlepas dari pro dan kontra, alangkah baiknya juga kalau waduk lambo ini ada disekitar kita, maka alam kita ini juga akan menjadi lebih indah dan akan menjadi rahmat bagi banyak orang. Dengan restu dan kehendak Tuhan maka tidak mustahil semua rencana kita akan terkabulkan” kata yang Mulia Uskup Agung Ende.
Hadir pada acara tersebut, Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja, Romo Vikep, Pastor Paroki Kristus Raja Jawakisa Pater Kamilus Ndona, serta para imam konselebran.
Hadir pula, mantan Bupati Nagekeo, Elias Djo, Anggota DPRD Kabupaten Nagekeo, Antonius Moti dan Isidorus Goa, Camat Aesesa Selatan, Isakh Beby, Pimpinan Perangkat Daerah, para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, umat paroki Jawakisa, OMK Jawakisa serta para tamu undangan lainnya. (Rls/Mery/HPN)