Penulis : Petrus Fua Betu

Dengan kata lain, kita perlu mengembangkan kekuatan rohani di dalam diri kita sendiri yang dapat menjadi sumber terang kita.

Kekuatan rohani ini datang melalui iman kita, mematuhi perintah-perintah dan perjanjian kita, serta menjalani kehidupan yang bajik.

Sebagai contoh: Kita perlu menjadi seperti gadis-gadis bijaksana yang membawa cukup minyak dalam buli-buli pelita mereka, guna mempersiapkan diri menemui pempelai pria. Artinya, kita harus  senantiasa berjaga-jaga menunggu kedatangan Tuhan, secara proaktif dengan menyiapkan hati dan pikiran yang baik; agar pada akhirnya kita juga diperkenankan untuk menyambut kedatangan Tuhan dan menghadiri perjamuan kerajaan surga. Sehingga Kita bisa menjadi cermin yang baik, bukan menjadi  cermin yang ternoda yang tidak bisa memantulkan cahayanya.

Terang firman Tuhan ini telah bersinar di dalam setiap tubuh manusia, menelanjangi dan mengekspos segala sesuatu. Daya tembus terang di dalam kegelapan memang mutlak, tak terbendung. Akan tetapi, terang itu sendiri mudah diblokir.

Banyak orang datang kepada Yesus, tetapi banyak ruang hati masih berada dalam kegelapan. Mereka tidak datang dengan hati yang terbuka total, mereka tertutup dan masih banyak yang tersembunyi.

Mereka memiliki gelar Kristen, tetapi berjalan dalam kegelapan. Namun kegelapan ìni dapat teratasi dengan mengacu pada sikap, tingkah laku serta perbuatan yang baik dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga tiga hal terang tersebut, dapat menjadi gambaran tugas orang Kristen untuk menyingkapkan bayangan dan menuntun orang pada jalan yang benar.

Tetap Terhubung Dengan Kami: