Penulis : Petrus Fua Betu

Nagekeo, Faktahukumntt.com – Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Nagekeo, Melalui Sekretaris Cabang (Sekcab) GMNI Nagekeo, angkat bicara terkait rapuhnya pengawasan oleh Tim Medis Satuan Tugas  (Satgas) Covid-19 di  pelabuhan Marapokot ditengah Melejitnya lonjakan kasus Covid-19 di kabupaten Nagekeo, propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal tersebut bagi GMNI Nagekeo sangatlah Ironis, pasalnya Pemerintah Daerah (Pemda) melalui instruksi Bupati Nagekeo Nomor : 400/Kesra.NGK/359/06/2021, menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penaganan Covid-19 di tingkat Desa dan Kelurahan untuk pengendalian Covid-19.

Masyarakat kabupaten Nagekeo dituntut untuk menaati himbauan Pemerintah terkait pemberlakuan Darurat PPKM tersebut.

Faktanya, Segala kegiatan masyarakat yang mengumpulkan banyak orang dibubarkan pemerintah. Pesta dibubarkan, pasar mingguan ditiadakan,   Namun penumpang kapal dari luar daerah, dibiarkan masuk tanpa pengawasan dan pemeriksaan oleh petugas medis.

“Kami dari GMNI Nagekeo melihat ini sangat Miris. Kita boleh ketat yang didalam, dari luar kita biarkan masuk dengan bebas. Ini menunjukkan kegagalan pemerintah daerah dan lemanya koordinasi antara pihak-pihak terkait. Kita pertanyaankan komitmen, pemerintah dalam rangka memutuskan matarantai penyebaran Virus Corona di Nagekeo. Masa Pesta kita bubarkan, Pasar kita tutup, tapi yang datang dari luar kita lengah ” Ujar Adolfus Ame, Sekretaris GMNI cabang Nagekeo kepada media ini, Selasa (06/07/2021).

Adolfus menerangkan bahwa, berdasarkan informasi Media yang mereka peroleh hal tersebut terjadi karena lemahnya koordinasi antara gugus tugas dan pihak perhubungan laut Kabupaten Nagekeo.

Hal tersebut semestinya tidak perlu terjadi karena pengawasan aktifitas pelabuhan laut Marapokot, saat kapal berlabuh dan menurunkan penumpang, bukan merupakan pengalaman pertama kali bagi Tim Medis Satgas Covid-19 kabupaten Nagekeo, ketika gelombang dua varian baru virus corona muncul.

Hal itu sudah dilksanakan sejak awal periode penyebaran virus corona mulai masuk ke Nagekeo, aktifitas pemeriksaan dan pengawasan  terhadap penumpang kapal oleh Tim Medis Gugus tugas Covid-19 di Nagekeo sudah diberlakukan.

Suatu keanehan bagi GMNI cabang Nagekeo, ketika varian baru virus Corona muncul dengan tingkat resiko yang lebih tinggi, malah tidak ada pengawasan oleh Tim Medis di pelabuhan Marapokot.

“Kami merasa aneh saja, Kenapa hal ini bisa terjadi?. Kami menduga, jangan sampai tidak ada alokasi anggaran untuk membiayai kegiatan pengawasan di pelabuhan untuk petugas medis. Maka, petugas medis tidak mau ikut untuk melakukan pengawasan di pelabuhan. alasannya mencurigakan,  versi sekretaris Pol PP, tidak ada alat rapid. versi Kapus  Danga, tidak ada hitam di atas putih. Ini janggal sekali. Kita pertanyakan itu dan kita minta pemerintah harus secara terbuka sampaikan ke publik perihal ini. Apa alasan sesungguhnya yang menyebabkan Tim Medis tidak lakukan pemeriksaan tehadap penumpang saat itu.” Ungkap Adolfus.

Atas kejadian tersebut, GMNI Nagekeo mendesak gugus tugas covid-19 segera melakukan penelusuran terhadap penumpang kapal  KM Sangke Pelanga yang turun di pelabuhan Marapokot,  pada sabtu (03/07) lalu, dan memastikan mereka bebas covid-19.

Pihaknya kuatir, jika tidak segera ditelusuri oleh Satgas Covid-19 kabupaten Nagekeo, hal tersebut akan berdampak pada terbentuknya klaster baru penyebaran covid-19 di Nagekeo.

Selain itu, GMNI Nagekeo meminta agar koordinasi dan Komunikasi yang baik segera dibangun antara gugus tugas  covid-19 dengan pihak perhubungan laut Marapokot, sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi kedepannya.

“Kami berharap kedepannya jangan terjadi lagi hal macam ini. Kita harus memastikan setiap orang yang masuk daerah kita itu sehat, maka kita perlu pemeriksaan oleh Tim Medis di Pelabuhan. Kenapa tim medis ?, ya karena bicara soal virus dan kesehatan mereka sudah orang yang tepat. Masa Polisi, Tentara dan Pol PP yang ngerti soal itu.” Ujar Adolfus.

“Untuk kejadian kemarin, kami minta agar gugus tugas, segera lakukan penelusuran terhadap penumpang kapal asal Nagekeo. Mereka yang baru turun itu, harus segera diperiksa dan dipastikan kalau mereka sehat. Jangan main-main ini ancaman besar buat kita, jika tidak segera dipastikan. Kalau mereka tidak bawa virus itu, syukur. Kalau diantara mereka ada yang positif, itu ancaman terbesar bagi kita. Kami berharap agar pemerintah konsisten menerapkan segala aturan yang sudah dibuat demi memerangi covid-19 di Nagekeo. Jangan sampai aturan dibuat hanya untuk menyandera masyarakat saja, kalau dari luar kita biar bebas yang didalam kita tuntut untuk taat. ” Tutup Adolfus.