Nagekeo, Faktahukumntt.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Nagekeo, propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bekerjasama dengan Klinik Ratedosa, Aeramo, kecamatan Aesesa, kabupaten Nagekeo, dalam rangka pemeriksaan Rapid Antigen bagi penumpang kapal yang hendak berangkat maupun turun melalui pelabuhan Marapokot.
Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan kabupaten Nagekeo, Efraim Ch. Muga ST,MT,MSc, menjelaskan bahwa, langkah tersebut diambil pihak Dishub kabupaten Nagekeo, sebagai bentuk dari penjabaran terhadap Instruktursi Bupati Nagekeo yang mengharuskan pelaku perjalanan mengantongi dokumen Rapid Antigen.
Hal itu bertujuan untuk memastikan kesehatan penumpang yang melakukan perjalanan melalui pelabuhan penyebrangan Marapokot.
Selain itu, Kerjasama tersebut untuk menjawab soal yang sudah terjadi, perihal tidak hadirnya tim medis dalam mengawasi keberangkatan dan kedatangan penumpang di pelabuhan Marapokot pada beberapa waktu lalu.
Seperti yang telah diberitakan media Faktahukumntt.com sebelumnya, Kapal KM. Sangke Pelangga, pada sabtu (03/07/2021) lalu, menurunkan 60 penumpang di pelabuhan Marapokot.
Dari 60 penumpang tersebut beberapa diantaranya tidak mengantongi dokumen rapid antigen dari daerah asal namun diijinkan turun oleh Satgas covid-19 kabupaten Nagekeo tanpa pemeriksaan medis.
“Terkait itu (Rapid bagi penumpang kapal), kemarin kita sudah komunikasi dengan Klinik Ratedosa, nanti kedepannya, mereka siap untuk melakukan pemeriksaan dan rapid di pelabuhan” Jelas Efraim ketika ditemui media ini, Senen (12/07/2021).
Efraim mengatakan bahwa, berdasarkan ketetapan pemerintah perihal biaya Rapid Antigen, ditanggung secara mandiri oleh pelaku perjalaan itu sendiri.
Biaya pelayanan Rapid Antigen bagi penumpang kapal di pelabuhan Marapokot, yang sudah disepakati bersama pihak Klinik Ratedosa adalah Rp.250.000, dengan rincian Rp.200.000 biaya Rapid Antigen dan Rp.50.000 biaya transportasi petugas.
“Memang biaya ini, kita rasa cukup mahal juga, biaya rapid nya dengan 250 ribu, sedangkan biaya tiketnya hanya sekitar 90 ribu. Kita Sudah komunikasi dengan pak Bupati, Beliau bilang, kita jalani yang ini dulu.” Jelas Efraim.