Sementara itu, bagi para petani mengalami kondisi tanam terlambat akibat kebencanaan akan dilakukan langkah antisipatif berupa penyaluran bantuan Mesin Bor dan alat pompa air oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nagekeo.

“Titik-titik kemarin yang ada dampak bencana. Mereka tanam terlambat, tanam ulang karena banjir.  kita sudah melakukan survei, nanti ada dinas PUPR,   didana reguler mereka ada pengadaan sumur BOR, Kita akan upayakan secepatnya. Kalau belum bisa lebih cepat kita dorong masyarakat untuk swadaya dulu”, urai kadis pertanian kabupaten Nagekeo.

Dinas Pertanian kabupaten Nagekeo juga akan membuka jaringan untuk mencari mitra atau donatur yang memiliki kepekaan atau kepedulian untuk turut membantu petani irigasi Mbay terdampak penutupan air.

“Kita juga akan menarik sebanyak-banyaknya Mitra yang peduli terhadap dunia pertanian untuk turut membantu”, tuturnya.