Melihat peluang usaha yang terbuka didepan mata, Theo Laby memilih menduskusikannya dengan Kepala Dinas Transnaker kabupaten Nagekeo, Aurelius Asan untuk segera menangkap peluang usaha tersebut dengan mendorong pelatihan budidaya jamur tiram bagi masyarakat Transmigrasi UPT Ikiseo-Gezu. kebetulan rencana tersebut selaras dengan program pemerintah kabupaten Nagekeo perihal pencegahan dan penurunan angka stunting.

“kandungan-kandungan yang ada didalam jamur tiram ini, sudah ada kajian secara resmi secara ilmiah maupun secara medis. Jamur tiram ini sangat membantu pertumbuhan ibu hamil, bayi maupun orang tua jompo. orang sakit juga bisa. Itu sudah banyak testimoni”, Papar Theo dihadapan Bupati Nagekeo.

Theodorus Petrus Belo, Instruktur pelatihan budidaya jamur tiram di kabupaten Nagekeo.

Theo Laby mengutarakan bahwa goal yang akan dicapai dari pelatihan budidaya jamur tiram adalah Masyarakat transmigrasi Ikiseo-Gezu menjadi kelompok masyarakat yang mandiri dalam mengembangkan usaha jamur tiram dan meraup rupiah dari usaha tersebut.

“Mereka akan mandiri dengan budidaya jamur tiram. mereka memproduksi media tanamannya sendiri. mereka bisa tumbuhkan industri rumah tangga mereka sendiri. Disana juga bisa jadi pusat penelitian dan pelatihan bagi siswa SMK maupun mahasiswa Perguruan Tinggi”, urainya lagi.