Penulis : Petrus Fua Betu

Nagekeo, Faktahukumntt.com – Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosko Do, membandingkan prestasi pencak silat dan sepak bola Nagekeo. Menurutnya, Pencak Silat Nagekeo telah menyabet prestasi dan membanggakan kabupaten Nagekeo, ketimbang Sepak Bola Nagekeo yang dinilainya menang bicara.

Hal itu diungkapkan Bupati Don, ketika membuka kegiatan Pelatihan Wasit Sepak Bola Berlisensi C-3 Nasional, tingkat kabupaten Nagekeo, bertempat di Aula Hotel Sinar Kasih Danga, Minggu (23/05/2021).

“Hari ini ada 2 agenda yang disajikan. Pertama, disajikan lebih dahulu atraksi pencak silat dan juga kepada saya disampaikan prestasi yang sudah pernah diraih, saat even provinsi di Ende. IPSI masuk Nagekeo tahun 2014 dan sudah ada prestasi yang membanggakan bahkan ada atlet yang sudah belajar dari kelas 3 SD” Ungkap Bupati Don.

“Demikian pula, dengan sepakbola yang sudah turun temurun. Saya juga mengenal sejak SD. Tapi kita belum pernah berprestasi. Sejak masih bergabung dengan Ngada, kita masih membawa nama kita, setelah kita masuk Nagekeo kita hanya menang di bhea sa (Bicara) saja” Imbuhnya.

Bupati Don menuturkan bahwa, ditangan kita sekarang ini, kita harus membangun fondasi sepak bola agar dalam beberapa tahun kedepannya, kita bisa bicara pada level yang lebih tinggi (level propinsi).

Menurut Bupati Don, alasan Sepak Bola Nagekeo belum mampu mempersembahkan prestasi karena Sumber Daya Manusia (SDM) pelatih yang belum memumpuni.

“Yang pertama, Dari materi, manusianya saja kita tidak siap. Pertama kamu harus sadari para pelatih. Beberapa bulan lalu ada forum pelatihan bagi pelatih. Kita berbeda dengan saudara tua kita ini orang Bajawa. Di sana Kultur  menempatkan wanita, ibu itu menguasai sumber daya utama dalam rumah tangga. Kultur ibu memegang otoritas dalam mengelola sumber daya dalam rumah tangga sehingga seorang ibu yang dipikirkan pertama adalah anaknya, nomor dua suaminya, nomor tiga baru dirinya sendiri” Terangnya.

Bupati Nagekeo dalam sambutannya, memberikan data pembanding dari kabupaten tetangga yakni kabupaten Ngada. Ia lantaran mengapresiasi perkembangan atlet olahraga kabupaten Ngada yang jauh lebih berkembang.

“Oleh karena itu, tidak heran kalau lelaki Ngada atau anak-anak Ngada selalu tampil dalam sport jauh lebih baik dari kita. Sepak bola mereka ada, tinju mereka sudah ada lebih dulu. Kita ada tinju tapi tidak pernah melahirkan petinju nasional” Ungkapnya.

Lanjut Bupati Don, “Kita membangun fasilitas olahraga. Kita membuat turnamen tapi kita menonton Bajawa lawan Bajawa. Klub – klub yang kita bangun lebih dari separoh bahkan 3/4 nya pemainnya adalah orang Bajawa mulai dari Aeramo FC dan lainnya yang kita bon” Ujarnya.