Menurut Bupati Nagekeo penanaman anakan bambu dan tanaman produktif lainnya juga merupakan bagian dari upaya pengendalian terhadap kerusakan dan pencemaran Lingkungan demi terwujudnya kelestarian dan konservasi lingkungan hidup.
” Musim penghujan sudah dekat. pemanfaatan lahan kosong bisa ditanam dengan tanaman bambu dan juga tanaman produktif lainnya seperti Jambu Mete, Mangga, Jeruk dan tanaman hortikultura seperti kacang hijau, singkong dan lain-lain yang selanjutnya akan didampingi oleh Bapak Mikhael Ndoy dari Yayasan MTM. Untuk anakan Bambu nanti bisa bermitra dengan Yayasan Bambu Lestari (YBL) mulai dari proses pembibitan”, kata Bupati Don.
Pada kesempatan yang sama, Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo, Remigius Jago mengatakan melalui Program Konservasi Lahan, Air dan Hutan dengan Kegiatan Penggalian Parit Jebakan Air ( PJA) yang dilakukan tersebut sebagai upaya pengendalian terhadap kerusakan dan pencemaran Lingkungan.
Selain itu, Jebakan Air juga adanya penanaman pohon yg bersifat multifungsi sehingga fungsi secara ekologi tetap berjalan dan secara ekonomi berguna dalam menunjang pendapatan masyarakat.
” Dalam program konservasi ini minimal memperhatikan dua kepentingan, yakni ekonomi dan ekologi yang harus berjalan seiring dan seimbang. Jika kepentingan ekologi diabaikan dan lebih mengutamakan kepentingan ekonomi maka dampak negatif yang akan terjadi dikemudian hari akan meluluhlantahkan kehidupan ekonomi itu sendiri”, Jelas Remigius.