Perihal pekerjaan jembatan alternatif untuk lalu lintas penyebrangan sementara masyarakat, BPBD mengerjakannya bersama dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten Nagekeo didukung oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

“Terimakasih kepada Bapak Bupati Nagekeo, kepada Kapolres dan Dandim atas dukungannya terhadap percepatan penanganan bencana ini”, ucapnya.

Sementara itu, perihal jembatan penyeberangan masyarakat di Ae Buu, Poma Keke, yang telah ambruk merupakan kewenangan pemerintah propinsi untuk membenahinya karena jembatan tersebut tepat berada di jalur jalan propinsi.

BPBD Nagekeo menghimbau kepada masyarakat dan pengguna jalan agar senantiasa waspada dan hati-hati kala melintasi jalur jalan Marapokot-Aeramo, teristimewa takala melewati jembatan Poma Keke.

Sementara itu Lasarus Go’o salah seorang petani di Desa Aeramo, yang sangat merasakan dampak ambruknya jembatan penyeberangan di Ae Bu’u, Poma Keke berharap agar jalur jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah propinsi tersebut segera di bangun untuk memulihkan lalu lintas dan aktivitas ekonomi masyarakat.

“Kami ini petani, sawah kami ada yang disebelah jembatan. Jadi kalau jembatan putus begini kami setengah mati. Sebagai masyarakat Kami berharap pemerintah lekas bangun kembali, supaya akses dan ekonomi kami masyarakat tidak terhambat”, Harap masyarakat yang ditemui FAKTAHUKUMNTT.COM di area jembatan, Ae Bu’u, Poma Keke. (Tenda)